Jumat, 23 Desember 2011

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN






juki






 


Tugas Rancangan Media Pembelajaran


MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN


DOSEN PEMBIMBING : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM, M.Pd


 


OLEH :


M A R Z U K I


NIM : 59898


 


 



 


 


PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2011


 


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


BAB  I.  PENDAHULUAN



  • LATAR BELAKANG


Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlansung dalam lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, interaksi pendidikan terjadi antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik. Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru sebagai pendidik disekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru.

Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu menyelenggarakan proses pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas dengan baik. Baik dalam artian mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan baik. Agar tujuan itu tercapai dengan baik, maka guru seharusnya mampu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Media yang digunakan harus memenuhi tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/gambar ( iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Model pembelajaran dengan penggunaan media yang efektif dikenal dengan istilah ASSURE. ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, State objectice, Select, or modify media, Utilize, Require learner response, and Evaluate).

Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut.



  • Menganalisis karakteristik pemelajar yang disesuaikan dengan hasil–hasil belajar, apakah mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi. Dalam tulisan ini karakteristik siswanya adalah siswa SMK Negeri 1 Bunut Kabupaten Pelalawan

  • Menyatakan standar dan tujuan pengajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan keterampilan dan sikap)yang diharapkan harus dimiliki dan dikuasai siswa setelah proses belajar-mengajar.

  • Memilih starategii, teknologi, media, dan materi. Pada tahap ini guru dianjurkan untuk memilih strategi pengajaran, teknologi dan media yang sesuai, kemudian memutuskan materi untuk menerapkan pilihan-pilihan tersebut.

  • Menggunakan teknologi, media dan material. Pada tahap ini diperlukan perancangan, setelah memilih materi dan media yang tepat,  diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya.

  • Mengharuskan partisipasi pembelajar. Agar efektif, pengajaran sebaiknya mengharuskan keterlibatan aktif mental para pembelajar. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk                           memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar                                mengajar.

  • Mengevaluasi dan merevisi. Setelah melaksanakan sebuah mata pelajaran, adalah sangat penting untuk mengevaluasi dampaknya pada pembelajaran siswa. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk  mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pengajaran, keefektifan media, pendekatan, dan guru sendiri. KAJIAN TEORI


 


 B. KAJIAN TEORI


B. 1. Pengertian

Media, bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi. Kata media berasal dari bahasa Latin medium (“antara”). Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative). Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.

Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Menurut Gagne (1970)  “Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang mereka untuk belajar” atau “teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran’ ( Schramm, 1977 ) atau “sarana untuk merangsang pebelajar agar terjadi proses belajar” ( Briggs, 1977)

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, radio, film, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Sejalan dengan batasan itu, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Seringkali  kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakakan oleh Hamalik (1986) dimana hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Jadi media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan  untuk menyalurkan pesan  dalam merangsang pikiran, perasaan,perhatian, kemauan pebelajar. Hingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran. Media berfungsi mempersingkat jarak antara pemahaman siswa dengan keabstrakan materi yang disampaikan. Atau dengan kata lain, media dapat mengkonkritkan materi atau informasi yang abstrak menjadi nyata. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan bagi siswa dan guru.


B.2. Media Visual Terproyeksi

Media Visual terproyeksi adalah sebagai format media-media gambar diam diperbesar dan disampaikan dilayar. Proyeksi semacam itu mungkin diperoleh dengan mengirimkan gambar dari sebuah komputer atau kamera dokumen kesebuah proyektor digital atau monitor televisi atau menggunakan OHP. Jenis visual terproyeksi yang dibahas disini adalah yang berasal dari peranti lunak presentasi, visual digital, kamera dokumen dan transparan OHP.. Media ini akan digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa tentang  perkembangan konsep reaksi  kimia. 

Selama ini mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang sangat ditakuti dan kurang diminati siswa. Hampir semua materi kimia, terutama konsep reaksi kimia adalah materi ajar yang sangat susah dipahami oleh sebagian siswa. Untuk mempermudah pemahaman siswa tentang materi ini, maka saya yakin dengan penggunaan media visual terproyeksi ini, siswa lebih tertarik dan mudah memahami konsep reaksi kimia antara satu reaksi dengan reaksi lainnya.

Media visual terproyeksi (peranti lunak presentasi) menyediakan format untuk menampilkan visual berbasil komputer dengan sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi yang dikenal luas adalah powerpoint. Media ini memiliki keuntungan:



  • Mudah dibuat dan digunakan

  • Catatan yang diproyeksikan

  • Mendukung penyertaan multimedia

  • Mendukung interaktivitas

  • Menghasilkan format yang beragam


Dengan menggunakan powerpoint diharapkan siswa akan lebih mudah memahami konsep reaksi kimia.


C. ANALISA SITUASI


Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukkan pada Gambar 1.


            ------SUMBER       pengalaman                                         pengalaman                 penerima ------


                1      




Gambar 1: Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran




Fungsi Media Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada


Gambar 2.


 


 


 


Gambar 2: Fungsi media dalam proses pembelajaran




Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut.



  • Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

  •  Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.

  • Ketiga  kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.


            Berdasarkan posisi dan fungsi media di atas, maka media yang digunakan juga harus sesuai dengan dan untuk siapa media itu digunakan. Dalam hal ini, maka media yang saya gunakan untuk materi konsep reaksi kimia sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah tempat saya mengajar dan kondisi serta karakter siswa yang ada di sekolah  saya (SMK Negeri 1 Bunut).



.


BAB II . PERANCANGAN MEDIA



  • STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)


 Media pembelajaran yang akan digunakan pada pembelajaran ini adalah media pembelajaran yang sesuai dengan materi konsep reaksi kimia. Untuk lebih jelasnya secara garis besar isi dari materi yang akan dibuatkan medianya, maka dalam hal ini akan ditampilkan silabus mata pelajaran RPP  yang berisi SK dan KD tentang materi yang akan diajarkan.

Standar Kompetensi :



  • Memahami perkembangan konsep reaksi kimia






























KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

TM

PS

PI



    • Mendeskripsikan pengertian umum reaksi kimia




    • Pengertian persamaan reaksi kimia sebagai proses perubahan satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda ditinjau kembali dengan benar.



.

Reaksi Kimia



    • Diskusi dan informasi tentang reaksi kimia.

    • Diskusi dan informasi tentang jenis-jenis reaksi.



 

Tes tertulis

2

 

 

Buku kimia untuk SMA atau SMK


                       

Berdasarkan SK dan KD di atas, diharapkan siswa  mampu memahami tentang perkembangan konsep  reaksi  kimia.  Selain itu siswa juga harus mampu memahami setiap klasifikasi reaksi kimia. Berdasarkan perubahan energi yang menyertai reaksi , maka reaksi kimia dibedakan menjadi dua yaitu:



  • Reaksi eksoterm, yaitu  reaksi kimia yang disertai pelepasan atau pembebasan energi.

  • Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang disertai penyerapan energi.


Sedangkan berdasarkan tingkat kekompleksan partikelnya, maka dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :



  • Reaksi analisis, adalah reaksi reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul sederhana.

  • Reaksi sintesis, adalah reaksi reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul kompleks.

  • Reaksi metatesis, adalah reaksi reaksi kimia yang melibatkan pertukaran atom/ion atau gugus atom/ion dengan atom/ion atau gugus atom/ion yang lain.


Berdasarkan  terjadi  tidaknya perubahan bilangan oksidasi, maka reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :



  • Reaksi redoks, adalah reaksi reaksi kimia yang melibatkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi suatu zat.

  • Reaksi bukan redoks, adalah reaksi reaksi kimia yang tidak melibatkan perubahan bilangan oksidasi zat.


Untuk alasan ini, maka dibuat suatu media sederhana yakni media visual terproyeksi dalam hal ini peranti perangkat lunak (powerpoint). Powerpoint  ini dipilih sebagai media karena dianggap efektif dan efisien digunakan untuk siswa SMK Negeri 1 Bunut, dengan alasan kondisi dan biaya untuk membuat media tersebut.

Semua perencanaan penggunaan media di atas tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai yang terlampir di bawah ini ;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 1 BUNUT

 






MATA PELAJARAN                                   :  KIMIA

KELAS                                                :  XI

SEMESTER                                        :  1 (Ganjil)

ALOKASI WAKTU                           :  2 x 45 menit

TAHUN AJARAN                            :  2010/2011

 



  • Standar Kompetensi


Memahami perkembangan konsep reaksi kimia.



  • Kompetensi Dasar


 


Mendeskripsikan pengertian umum reaksi kimia.



  • Indikator


 


Pengertian persamaan reaksi kimia sebagai proses perubahan satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda ditinjau kembali dengan benar



  • Tujuan Pembelajaran


 




    • Siswa dapat mendeskripsikan klasifikasi reaksi kimia

    • Siswa memahami konsep reaksi kimia



 



  • Materi Pembelajaran


 


Reaksi Kimia



  • Kegiatan Pembelajaran






        • Kegiatan Awal



    • Salam dan berdoa (religius)

    • Absensi

    • Appersepsi



 






        • Kegiatan Inti





 



  • Guru menjelaskan definisi reaksi kimia

  • Guru menjelaskan penyetaraan persamaan reaksi kimia






        • Kegiatan Akhir





 



  • Tanya jawab antara guru dan siswa

  • Kesimpulan

  • Memberi tugas


 



  • Metode Pembelajaran



  • Ceramah

  • Tanya Jawab

  • Mengamati


 



  • Alat dan Media Belajar


 



  • Buku Kimia SMK untuk kelas XI semester 1 & 2

  • Spidol

  •  Laptop

  • LCD Proyektor

  • Powerpoint (media powerpoint digunakan agar pembelajaran lebih menarik)


 



  • Penilaian


Bentuk tes : Tulisan

Soal Tes Tulisan

Tentukan biloks atom unsure yang dicetak miring dibawah ini:

a.N2O5       b. Cr2O7-2



Jawaban Tes Tulisan

a. N2O5 = 0

(2x b.o N) + (5 x b.o O) = 0

(2N) + (5 x (-2)) = 0

N  = +5

b.  Cr2O7-2 = -2

(2x b.o Cr) + (7xb.o O) = -2

(2Cr)+(7x(-2))= -2

Cr = +6



  • Apakah media sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa dan lingkungan?


Berdasarkan penjelasan di atas, pemilihan media ini dilakukan karena dianggap paling efektif untuk siswa SMK Negeri 1 Bunut, sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah serta karakteristik siswanya. Digunakan media yang powerpoint, bertujuan memunculkan interaksi dari siswa terhadap media. Selain itu juga dimaksudkan untuk membiasakan siswa terhadap media, dimana  media yang digunakan adalah  media yang mudah didapat dan mudah dibuat.

.


 


BAB III. PENUTUP



  • KESIMPULAN


Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dari penggunaan media adalah sebagai berikut:



  • Media pendidikan memiliki pengertisn fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware ( perangkat keras ), yaitu sesuatu  benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

  • Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

  • Penekanan media pendidikan terdapat pada audio dan visual

  • Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

  • Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar.

  • Media pendidikan harus dapat digunakan secara missal, kelompok besar dan kelompok kecil.

  • Media meliputi sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

  • Penggunaan media harus tertuang dalam perencanaan pembelajaran, sehingga penggunaannya dalam proses belajar dapat lebih terarah dan teroganisasi dengan baik.

  • Karena media digunakan dalam rangka untuk mempermudah mencapai tujuan pembelajaran, maka sebuah  media harus representative, sesuai dengan karakter siswa dan mudah digunakan oleh guru dan siswa.

  • Sebuah media yang baik bukan berarti yang harganya mahal, namun media yang baik harus bisa mewakili guru dalam memberikan pemahaman terhadap siswa.

  • Sebuah media yang baik harus mempunyai setidaknya tiga ciri penting, yaitu; ciri fiksatif, ciri manipulative, ciri distributive.

  • Media pembelajaran berfungsi membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan  rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

  •  

  • SARAN


Agar pembelajaran menjadi menarik dan interaktif maka sebaik menggunakan media. Penggunaan media sangat memberikan dampak positif pada proses pembelajaran. Dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pengajaran di kelas atau sebagai cara utama pengajaran langsung sebagai berikut:



  • Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan pengggunaan media hasil tafsiran dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut.

  • Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media mempunyai aspek motivasi dan meningkatkan minat.

  • Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisifasi siswa, umpan balik dan pengertian.

  • Lama waktu pengajaran dapat dipersingkat dengan penggunaan media. Media memerlukan waktu yang singkat dalam menyampaikan informasi dalam jumlah banyak yang kemungkinan dapat diserap siswa.

  • Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

  • Dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari.

  • Peran guru dapat berubah kearah positif, beban guru untuk menjelaskan materi secara berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian pada aspek penting lainnya dalam proses belajar mengajar, seperti sebagai konsultan atau penasehat siswa.


Melihat begitu banyak keuntungan dan dampak positif dari penggunaan media pembelajaran, maka sangat disarankan kepada seluruh guru untuk selalu menggunakan media dalam proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain dapat menggunakan media yang sudah ada, seorang guru professional harus mampu merancang media untuk menyampaikan materi pelajaran terutama yang bersifat abstrak dalam proses pembelajaran. Karena adalah merupakan tanggung jawab kita semua sebagai pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang memotivasi, terjadi interaksi antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, inovatif, merangsang demokrasi dan menyenangkan.   


DAFTAR PUSTAKA


Smaldino,Heinich, Molenda, Russel .(2008). Instructional Media And Technologies For Learning, (9th edition), New York : Macmillan Publishing Company.


Sukmadinata. S.N. (2002). Pengembangan Kurikulum, Bandung; PT Remaja Rosdakarya


Yuliadi,.(2008). Memahami Kimia. Bandung; CV. Arfino Raya.


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar